Hai Pembaca Kalian Tahukan Sekarang Ini Pengedar Narkoba Sudah Sangat Banyak. Bahkan Mungkin Sekarang Ini Kalau Diperhatikan Bisa Sampai Ratusan Orang DAN Bahkan Banyak Pula ORang Yang Telah Meninggal Akibat Narkoba, Oleh Karena Itu Kita Sebagai Rakyat Indonesia Serta Blogger Anti Narkoba Harus Memberantas Narkoba (Narik Kolor Baba) Dari Muka Bumi Ini. Untuk Itu Kalian Pasang Logo Ini Sebagai Bukti Bahwa Anda juga Membenci Narkoba.

DJ - AM

Jakarta - Dunia dikejutkan dengan kematian seorang musisi/disc jockey kelas atas bernama Adam Goldstein atau yang lebih dikenal dengan nama DJ AM, baru-baru ini, Mantan kekasih Nicole Richie dan Mandy Moore itu tewas akibat overdosis.

DJ AM ditemukan sudah tak bernyawa di apartemennya di New York. Diduga kuat ia tewas overdosis akibat obat-obatan jenis Paraphernalia.

Industri musik memang menjanjikan sejuta kenikmatan. Lebih-lebih bagi dunia musik internasional. Popularitas, fans, dan finansial siap menunggu di puncak kesuksesan. Namun di balik semua itu, sejumlah 'ancaman' juga siap menjemput. Paling banyak, mati muda karena narkoba dan stres.

Fenomena kematian para musisi di tengah puncak popularitasnya bukanlah hal baru di dunia musik. Di antara 1.050 musisi dan penyanyi di Amerika dan Eropa yang aktif sekitar 1956-2005, terdapat 100 kematian. Usia rata-rata mereka adalah 42 tahun untuk musisi Amerika dan 35 tahun untuk musisi Eropa.

Musisi paling rawan mati muda pada kurun waktu lima tahun setelah mereka mencapai ketenaran. Risiko kematian bisa meningkat hingga tiga kali lipat orang biasa. Ancaman mati muda masih terus beredar hingga 25 tahun setelah kesuksesan pertama.

Sebut saja para musisi legendaris yang tewas ketika berada dipuncak ketenarannya seperti Jimi Hendrix, Jim Morrison, Janis joplin, Elvis Presley, Kurt Cobain, John Bonham dan masih banyak lagi yang tewas akibat overdosis obat-obatan terlarang.

Prinsip sex, drugs and rock 'n' roll berlaku sejak era itu. Dan yang lebih buruk, ketika prinsip itu meluas dan menjadi patokan wajib oleh para musisi muda yang baru. Kematian superstar musik pada usia muda seolah menjadi fenomena.

Salah satu contoh musisi yang mati muda karena narkoba adalah sang 'Dewa Gitar' Jimi Hendrix. Pada 18 September 1970, pemilik hit Foxy Lady itu ditemukan meninggal di kamar sebuah hotel di London. Ada yang menduga, Hendrix dibunuh. Namun,teori paling meyakinkan adalah Hendrix tewas karena alkohol dan pil tidur Vesperax yang dia konsumsi sehari sebelumnya pada 4 Oktober 1970.

Janis Joplin, sang Queen of Blues, terkapar di lantai kamar hotel di Los Angeles. Joplin tewas pada usia yang sama dengan Hendrix, 27 tahun, akibat overdosis heroin. Alkohol juga jadi penyebab utama kematian musisi itu.

Tommy Bolin wafat pada 4 Desember 1976 di Miami, Florida, AS, dalam usia 25 tahun karena overdosis heroin. Wafatnya Bolin saat itu membuat Deep Purple memutuskan bubar pada tahun yang sama. Tetapi kemudian mereka bergabung kembali pada 1984 dengan memakai gitaris Ritchie Blackmore.

Rata-rata ketenaran yang membuat mereka menjalani kehidupan yang menyimpang dari kehidupan yang sebelumnya mereka jalani saat mereka masih orang biasa. Uang berlimpah, jutaan orang memuji dan jadwal manggung yang hampir selalu penuh tiap tahunnya, semua itu pasti menciptakan masalah yang kompleks dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan kata lain, timbul tekanan-tekanan dari 'kebintangan' yang mereka dapatkan dari karir sukses mereka sendiri.

Stres dan depresi, memang masalah yang sangat mendasar yang mereka (dan kita juga) alami. Lebih gawat lagi bila keadaan itu telah berubah menjadi depresi berat. Hidup di puncak ketenaran dengan segala fasilitas yang melenakan bisa sangat riskan.

Disusul dengan situasi yang mengguncang keadaan fisik dan mental seseorang. Yang pada ahirnya mereka memilih jalan pintas untuk lari dari masalah mereka sendiri. Narkoba, alkohol sampai bunuh diri sepertinya adalah pilihan 'terbaik' versi mereka

0 anti narkoba:

Posting Komentar

pakailah komentar dengan baik.